Kota Wisata Terbaik Indonesia, Kota yang Diakui Dunia

Kota Wisata Terbaik Indonesia, Kota yang Diakui Dunia

Ini adalah perpaduan atraksi alam dan budaya kelas dunia. Di tahun 2022, kita masih harus hidup bersama Corona. WHO belum mencabut status pandemi Covid-19 karena tren penyebarannya masih fluktuatif. Kondisi ini juga memaksa manusia untuk beradaptasi dengan keadaan.

Tidak hanya gaya hidup yang berubah, tetapi juga tren wisata masyarakat. Masyarakat yang bosan di rumah memilih untuk pindah ke tempat yang mematuhi protokol kesehatan, salah satunya beraktivitas di luar ruangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Sandyaga Saladin Uno mengatakan, “Pantauan kami menunjukkan bahwa wisatawan domestik sekarang memprioritaskan tujuan wisata dengan protokol kesehatan, terutama tujuan outdoor.

Jika Anda mencari sesuatu yang berbeda untuk memulai liburan selama pandemi, kunjungi beberapa desa tradisional. Rasakan sensasi liburan baru di mana Anda dapat mengalami kehidupan tradisional dan berinteraksi dengan penduduk setempat.

Indonesia yang kaya budaya memiliki beberapa kota wisata terbaik. Bahkan, keindahan dan kekayaan budayanya diakui dunia.

1. Desa Pemuteran Bali

Tidak seperti banyak resor pantai yang menawarkan pelarian budaya dari hiruk pikuk kota besar, Desa Pemuteran juga merupakan tujuan menyelam dan snorkeling. Tidak tersedia di kota manapun.

Di perairan kota, Anda bisa melihat ikan badut, ikan kakatua, pari manta, dan hiu paus. Pada tahun 2018, Lonely Planet memilih Desa Pemuteran sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata terbaik di Asia. Sangat bagus.

2. Desa Penglipuran, Bali

Kota Wisata Terbaik Indonesia, Kota yang Diakui Dunia

Desa Penglipuran adalah desa wisata yang dibangun secara tradisional dengan melestarikan arsitektur bambu Bali. Di sini, hampir semuanya terbuat dari tumbuhan, mulai dari dapur, pintu rumah, gerbang, furnitur hingga atap.

Desa ini terletak di Kintamani di pedesaan di antara perbukitan. Pesona Desa Penglipuran adalah desa wisata yang menawarkan keragaman budaya serta kebersihannya.

Menurut jajak pendapat pembaca tahun 2018 oleh majalah perjalanan CN Traveler, Desa Penglipuran terpilih sebagai salah satu dari 3 desa terbersih di dunia. Aku sangat bangga padamu!

3. Desa Nguranlang, Yogyakarta

Daya tarik utama kota ini tentu saja Gunung Api Ngrangelang kuno. Kagumi pemandangan Yogyakarta dari atas dan hirup udara segar saat Anda mencapai puncak.

Anda juga bisa menjelajahi berbagai aktivitas budaya seperti Telaga Ngurangerang, Air Terjun Kedung Kandan, Karawitan, Jatilan dan Batik Topeng. Desa ini memenangkan penghargaan di ASEAN Community Based Tourism (CBT) Awards pada Januari 2017.

Baca Juga : Tempat Wisata Sungai Indonesia yang Ingin Anda Jelajahi

4. Kota penting di Yogyakarta

Desa wisata Importancesari yang terletak di ketinggian 700 mdpl di dekat Gunung Merapi di Jawa Tengah, baru-baru ini menerima penghargaan dan surat penghargaan dari Bupati Suleman atas sistem ekonomi kerakyatannya.

Masyarakat masih menganut penggunaan alat tradisional dari alam. Sebagai desa penting yang menawarkan berbagai perspektif tentang alam, budaya, dan pertanian yang terkait dengan lingkungan, Sari menawarkan pemahaman yang lebih mendalam kepada pengunjung tentang alam, budaya tradisional, seni, dan kearifan.

5. Desa Tamansari Banyuwangi

Kota ini telah mendapatkan predikat Kota Wisata Pemanfaatan Terbaik di sektor jaringan bisnis dan telah menjadi pionir dalam mengeksplorasi kemungkinan kota wisata. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki banyak potensi usaha seperti peternakan madu, kendaraan wisata, jasa guide dan berbagai usaha kecil lainnya.

Kota Tamansari juga terkenal dengan produksi karet, cengkeh, biji kopi dan kakao. Ada juga banyak peternak sapi perah di wilayah tersebut yang dilatih untuk menghasilkan produk susu berkualitas tinggi.

Berlibur di kota resor yang kaya akan budaya dan alam yang indah pasti akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Berinteraksi dengan penduduk setempat akan menyenangkan. Kota wisata mana yang ingin kamu kunjungi pertama kali?

Comments are closed.